Marhaenisme
adalah sebuah paham atas dasar dari pemikiran rakyat yang telah di tindas
hak-haknya karena sebuah sistem kapitalisme atau sistem penguasaan, dimana
pemilik modal adalah sebagai bos atau pemimpin jalannya roda perekonomian.
Marhaenisme lahir ketika Bung Karno mengamati seorang petani yang bernama pak
Marhaen, hal tersebut karena petani tersebut bekerja keras tanpa memiliki
penghasilan yang cukup. Kenapa terjadi demikian? Karena sistem dari hasil
petani yang menggunakan Kapitalisme oleh para tengkulak.
Marhaen
bukan dari kalangan petani saja, semua pekerjaan yang menggunakan sistem
Kapitalisme semua pekerjanya juga termasuk dalam kelompok Marhaen, banyak
contoh lainnya dari pekerjaan yang pekerjanya menjadi Marhaen, salah satunya
adalah petani garam. Garam di Indonesia kualitasnya memang masih di bawah
standar karena petani di Indonesia masih menggunakan cara yang manual. Dalam
kasus petani garam di Indonesia, harga garam masih termasuk mahal jika di
bandingkan dengan impor, kasus kelangkaan garam yang terjadi beberapa waktu
lalu pemerintah melakukan impor garam di saat petani garam hendak panen,
akibatnya garam Indonesia yang sudah di panen menumpuk dan petani mendapat
kerugian yang banyak sekali karena sistem tersebut.
Dari
banyaknya fenomena kerugian dari petani juga terjadi pada sistem dari
pemerintah itu sendiri, dimana pemerintah yang bertugas mensejahterakan
rakyatnya malah merugikan rakyat. Marhaenisme sendiri adalah bentuk paham,
sedangkan marhaen adalah seorang yang di tindas tersebut atau korban yang
mereka belum tau atau tidak menyadari bahwa keadaan mereka ini akibat sistem dari
kapitalisme dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa, sedangkan marhaenis adalah
sebutan bagi kelompok korban yang di tindas juga hak-haknya dan ingin mengubah
sistem tersebut bersama kaum marhaen, kebanyakan kelompok marhaenis ini berasal
dari mahasiswa, karena mahasiswa sendiri juga termasuk marhaen.
Soekarno
sendiri sangat berjuang untuk masyarakat Indonesia agar terciptanya masyarakat
yang adil dan makmur tanpa ada penindasan yang dilakukan oleh pihak penguasa. Oleh
sebab itu dengan terciptanya ideologi Marhaenisme diharapkan masyarakat yang
mengalami penindasan oleh suatu bangsa dan mengangkat derajat kaum marhaen.
Siapa sajakah kaum Marhaen tersebut? Kaum Marhaen adalah rakyat kecil yang di
tindas hak-haknya, seperti petani, buruh pabrik, pembantu dll.
Marhaenisme
sendiri tidak lepas dengan yang namanya Marxisme. Dalam kondisi Indonesia saat
ini banyak sekali kemiskinan terjadi bukan karena mereka pengangguran, karena
sistem perekonomian masyarakat yang merugikan rakyat kecil, derita para buruh
yang menjadi korban PHK, derita para petani yang hasil panennya di monopoli
oleh para tengkulak, dan sampai saat ini pemerintah belum bisa
menanggulanginya.
Soekarno
mengatakan “ Kalau hendak mempelajari Marhaenisme sesorang harus mengetahui
kondisi Indonesia dan sedikit tentang Marxisme”. Di kalangan Mahasiswa
seharusnya memberikan dampak yang baik sebagai “Penyambung Lidah Rakyat”,
mahasiswa sangat berperan penting dalam berjuang bersama kaum Marhaen.
Mahasiswa tau bagaimana cara untuk membantu masyarakat dalam keterampilan dari
jurusan masing-masing melalui pengabdian masyarakat.
Dalam usaha
kecil-kecilan sudah terjadi yang dinamakan kolonialisme yang dilakukan oleh
tengkulak, bisa di ambil contoh dari pedagang sayur taoge, usaha mereka relatif
kecil, sensitif dan mudah sekali mengalami kerugian. Dalam proses ini agen
kacang hijau akan memberikan modal pada produksi berupa kacang hijau yang akan
di berikan kepada pedagang taoge, mengembalikan moda kepada tengkulak kacang
hijau tersebut berupa uang setelah kacang hijau yang di kirim kepada pedagang
tersebut sudah habis.
Dalam kasus ini hal
yang di alami oleh pedagang adalah ketika kacang hijau yang di kirim kepada
pedagang kualitasnya jelek dan pada saat di buat produksi hasil sayuran nya
jelek, sehingga pedagang taoge akan rugi dan tengkulak tidak mau tau, yang di
pentingkan adalah setoran untuk tengkulak kacang hijau tersebut sesuai dengan
modal yang di berikan kepada pedagang, entah rugi sedikit atau banyak mereka
tidak peduli.
Dalam hal tersebut
kasus penindasan kaum Marhaen sangat banyak di daerah sekitar kita, entah kalian
menyadari atau tidak, bahkan pada usaha perekonomian tingkat kecil-kecilan
sistem Kolonialisme sangat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Sudah
selayaknya sebagai mahasiswa untuk benar-benar
menjalankan Tri Dharma yang berisi Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat. Hal ini mahasiswa akan turut berjuang bersama kaum Marhaen untuk
kesejahteraan bersama. Untuk melanjutkan konsep ajaran dari Bung Karno di dalam
Trisakti yaitu Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, Berkepribadian
secara sosial budaya
Write By: Diana Yuanita | 9 Agustus 2018
Komentar
Posting Komentar