Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Krisis Demokrasi di tengah gejolak modernitas dunia

Mengamati dinamika perkembangan zaman serba modern ini, saya mengambil pilihan untuk mengamati kondisi demokrasi di Indonesia saat ini. Dan penilaian saya menilai bahwa cukup buruknya demokrasi kita saat ini yang mana banyak terjadi penyimpangan dan tindak kesewenang wenangan oleh elemen elemen masyarakat sendiri yang bagi saya kurang memiliki pengetahuan mengenai apa yang dimaksud dengan demokrasi dan tidak menyadari hak hak dasar setiap individu manusia dalam eksistensinya sebagai bagian dari makhluk hidup. Kita tau bahwa ide / gagasan demokrasi yang awalnya bermulai dari Yunani yang berasal dari kata “Demos” dan “Kratos” yang artinya pemerintahan rakyat atau lebih tepatnya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat pula. Kesimpulannya demokrasi adalah dimana suatu system pemerintahan berada pada kedaulatan rakyat / rakyat lah pemilik sah pemerintahan tersebut. Namun yang terjadi hari ini sungguh jauh panggang dari api, yang mana bisa kita lihat di berbagai media soc...

Nasionalisme Tanpa Kemanusiaan Itu Barbarisme

Ketika kamu diminta menulis tentang nasionalisme, kita bisa bayangkan bagaimana kemana-mananya pemikiranmu. Sampai kamu menemukan salah satu bagian yang akan kamu jabarkan panjang. Sebelumnya menurutmu, nasionalisme itu apa sih? Teriak EN-DO-NE-SA dipertandingan sepak bola? Kalau galau dengerinnya Padi, bukan Sam Smith? Atau apa? apa pun itu, terserah kalian saja. Terpenting jangan ada pembodohan diantara kita. Menurut wiki, Nasionalisme  adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah neg ara  (dalam  bahasa Inggris   nation ) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia  yang mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal. Belum lagi menurut Soekarno dimana sosio-nasionalisme dengan paham humanisme-nya, Tan Malaka dengan Madilog-nya, juga Eduard Douwes Dekker dan Ernest Douwes...

Kaum Marhaen Yang Semakin Tertindas

Marhaenisme adalah sebuah paham atas dasar dari pemikiran rakyat yang telah di tindas hak-haknya karena sebuah sistem kapitalisme atau sistem penguasaan, dimana pemilik modal adalah sebagai bos atau pemimpin jalannya roda perekonomian. Marhaenisme lahir ketika Bung Karno mengamati seorang petani yang bernama pak Marhaen, hal tersebut karena petani tersebut bekerja keras tanpa memiliki penghasilan yang cukup. Kenapa terjadi demikian? Karena sistem dari hasil petani yang menggunakan Kapitalisme oleh para tengkulak. Marhaen bukan dari kalangan petani saja, semua pekerjaan yang menggunakan sistem Kapitalisme semua pekerjanya juga termasuk dalam kelompok Marhaen, banyak contoh lainnya dari pekerjaan yang pekerjanya menjadi Marhaen, salah satunya adalah petani garam. Garam di Indonesia kualitasnya memang masih di bawah standar karena petani di Indonesia masih menggunakan cara yang manual. Dalam kasus petani garam di Indonesia, harga garam masih termasuk mahal jika di bandingkan dengan i...