Langsung ke konten utama

Surat Untuk Sarjana

Sarjana merupakan gelar yang disematkan kepada mahasiswa yang telah mampu menyelesaikan proses belajar di Perguruan Tinggi.

Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan peradaban, pendidikan juga yang memunculkan cluster baru dikalangan masyarakat. Yang dimana membedakan orang terdidik secara formal dan non formal.

Masyarakat mengamini bahwa mahasiswa dianugrahkan bagi golongan yang memiliki ekonomi berada.
Lingkungan masyarakat juga menjadi asal mahasiswa dilahirkan dan dimana dia seharusnya berhijrah dari lingkungan itu di perguruan tinggi.

Jelas harapan orang tua tidak ingin melihat anaknya tidak hidup berkecukupan. Ya, melalui tahapan kuliahlah nilai jual seorang anak akan diperhitungkan di dunia kerja.

Konsep pemerintah dalam ranah pendidikan jelas untuk meningkatkan kualitas SDM warganya, munculah kurikulum yang dibuat sebagi pedoman pembelajaran.
Dan dari situlah sarjana yang terlahirkan mampu mengamalkan ilmunya.

Yang terlihat digenerasi Z (milineal). Teknologi semakin mendukung dalam prose pembelajaran. Namun dilapangan sangat tragis, muncul satire satire dan sarkas terhadap mahasiswa sekarang .

Nafsu telah mengalahkan esensi, gengsi telah menghapus nurani. 
Miris memang ketika dalam proses menjadi mahasiswa, dia hanyalah menciptakan Topeng cantik nan indah. Demi apa ? Ya sebuah pengakuan lingkungan dan penilaian orang lain.

Banyak anak kecil pilu dipelosok negri,
Banyak anak kecil menghabiskan atom  terakhirnya untuk bekerja,
Banyak anak kecil murung tak mampu bermain bersama.

Gurunya sibuk mencari keuntungan,
Gurunya sibuk mencari kemapanan, 
Gurunya sibuk bersolek dunia maya.

Dogma kekayaan sumber kebahagiaan telah berhasil menancapkan paku buminya di generasi ini. Sehingga mahasiswa identik dengan brand ternama dan gerai dunia.

Sarjana untuk semua umat dan generasi ?
Atau sarjana untuk ajang menaikan harga jual diri ? 

Lekas sadar mahasiswa sebelum anda lupa !

       Write By:  S. Ansori | Surabaya, 3 Juni 2018 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

“9 Buku yang Harus Dibaca Kader GMNI Agar Tidak Cuma Bisa Teriak Merdeka”

Sekilas Marhaenisme