Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020
Surat untuk Putri Jawa di Tahun 2020 Saya tidak pernah tahu apakah surat ini dapat sampai dengan baik kepada Raden Ajeng. Sebab kalau saja saya hidup dan menua pada tahun yang sama dengan Raden Ajeng Kartini, saya tidak yakin surat seorang hamba sahaya  mampu sampai pada tangan seorang anak priyayi. Bahkan saya juga tidak yakin betul, tentang nasib saya ini. Apakah saya akan punya kesempatan untuk belajar? Atau jangan-jangan saya sedang menimang-nimang anak ketiga atas keyakinan bahwa anak perempuan hanya ditakdirkan mengurusi dapur agar terus mengepul. Surat-surat Raden Ajeng kepada Nn. Zeehandelaar dan Ny. Abendanon mampu menginpirasi perempuan, seperti saya ini. Meskipun banyak orang yang meragukan bakti Raden Ajeng sebab mereka menganggap remeh benar perlawanan dengan menggunakan pena. Tetapi tidak pula saya menuduh mereka yang bukan-bukan lantaran mereka tak sepakat dengan gelar pahlawan yang diberikan kepada raden ajeng. Tapi boleh saya mengutip kata-kata pram yang turut ...

Kartini 2020

“KEBEBASAN” Cita-Cita Kartini “Kebebasan Tanpa Batas” saat ini Raden Ajeng aku malu, bahkan sampai saat ini membuka halaman pertama bukumu pun aku tak pernah, apalagi membacanya, bagaimana mungkin aku layak merayakan ulang tahunmu. Tapi bagaimanapun juga aku ingin berterimakasih, segala jerih payah Raden Ajeng memperjuangkan kebebasan dan kesamaan hak antara laki-laki dan perempuan manfaatnya terasa sampai saat ini. Aku bukan perempuan hebat seperti Raden Ajeng, menulis aku tak suka, membaca aku bosan, mungkin karena itu sampai saat ini aku belum sempat berkenalan lebih jauh denganmu lewat buku. Tapi, aku seorang perempuan yang diberi anugerah oleh Tuhanku (Allah) berupa ketajaman mengingat melalui penglihatan dan pendengaran, dalam satu mata kuliahku, ini disebut kecerdasan visual spatial dan Musikal. Sehingga aku hanya mengenal Raden Ajeng dari pelajaran yang aku dapat ketika di sekolah dan sedikit gambaran dari film Kartini yang pernah digarap oleh sutradara Hanung Bramantyo. B...

Kartini Day

Perdjoeangan Perempuan dan Perannya Dalam Pendidikan Pendidikan merupakan aset terbesar dalam kemajuan suatu bangsa. Bangsa dengan pendidikan yang baik akan melahirkan warga yang baik. Hal ini selaras dengan apa yang dikatakan oleh Marx dalam Nugraha bahwa pendidikan adalah salah satu hal yang paling pokok dalam upaya untuk mengembangkan diri dalam rangka “menjadi manusia yang seutuhnya”, ataupun jika manusia yang seutuhnya ini ternyata sulit untuk dicapai, maka setidaknya pendidikan dapat berguna untuk sekedar mempertahankan kehidupan. Jauh sebelum Indonesia merdeka tepatnya pada zaman kolonial Belanda, pendidikan telah dilakukan bagi orang Indonesia untuk memenuhi kebutuhan berbagai lapisan masyarakat. Namun dalam perjalanannya pendidikan kala itu masih terjadi pembatasan hak bagi warga Indonesia khususnya perempuan. Perempuan pada saat itu lebih dominan dirumah dan dilarang menuntun pelajaran diluar rumah. Mereka masih dibelenggu oleh adat istiadat lama yang turun temurun dari za...